Al- HAYA' (Sifat PEMALU)
اَلْحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بِخَيْرٍ "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa engkau menemukan seorang mukmin yang kuat, teguh, bersifat malu, beradab dan tenang. Malu yang terpuji adalah : perilaku yang muncul atas meninggalkan yang tercela.[1] Seperti yang didefinisikan oleh Ibnu Hajar rahimahullah. Adapun taharuuj (merasa berat) dari amar ma'ruf dan nahi munkar, berani dalam kebenaran dan memahami agama, maka tidak termasuk sifat haya'`. Ini adalah sebagian yang disinggung oleh Ibnu Hajar rahimahullah saat membagi sifat haya'` kepada yang syar'i dan tidak. Ia berkata: 'Haya'` yang syar'i adalah yang terjadi di atas jalur membesarkan dan menghormati terhadap orang-orang besar, itulah yang terpuji. Adapun yang terjadi disebabkan meninggalkan perintah syara', maka ia adalah yang tercela dan bukan termasuk haya&